Banjarmasin, 30 Mei 2024 – Kepala Divisi Keimigrasian, Junita Sitorus mewakili Kepala Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan, Taufiqurrakhman berperan sebagai narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Optimalisasi Angkatan Kerja Guna Pemanfaatan Bonus Demografi Dalam Rangka Memperkuat Ketahanan Sosial Budaya” yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) di Rattan Inn Hotel, pada hari Kamis (30/05).
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar yang mewakili Gubernur Kalimantan Selatan dan Sambutan dilanjutkan oleh Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI, Reni Mayerni yang menyatakan bahwa dalam konteks globalisasi dan dinamika ekonomi yang terus berkembang, tantangan yang dihadapi Indonesia tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi semata, tetapi juga meliputi dimensi sosial dan budaya.
“Oleh karena itu, diperlukan kajian optimalisasi angkatan kerja guna pemanfaatan bonus demografi dalam rangka memperkuat ketahanan sosial budaya” sebutnya.
Kegiatan diisi paparan dari berbagai narasumber, yaitu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan, Komandan Korem 101/Antasari, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin,Wakil Rektor Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM), Ketua Aliansi Pekerja Buruh Banua serta Kepala Divisi Keimigrasian yang mewakili kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan.
Kepala Divisi Keimigrasian, Junita Sitorus dalam paparannya menyampaikan bahwa imigrasi berperan dalam menciptakan ketahanan sosial budaya melalui kebijakan selective policy, dimana hanya orang asing yang benar-benar memberikan manfaat yang dapat masuk dan tinggal di Indonesia. Kebijakan ini diimplementasikan melalui kebijakan visa, izin tinggal, dan pengawasan orang asing.
“Imigrasi juga memfasilitasi mobilitas Warga Negara Indonesia dalam berbagai tujuan seperti bisnis, wisata, sosial budaya, belajar, dan ibadah. Mobilitas internasional ini didukung dengan memberikan perlindungan negara terhadap WNI selama melakukan perjalanan yang diwujudkan dengan menjaga integritas Paspor Indonesia,” sambung Kadivim.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan strategi dalam memanfaatkan bonus demografi untuk memperkuat ketahanan sosial budaya Indonesia di tengah arus globalisasi dan dinamika ekonomi yang terus berkembang. (Humas Kanwil Kalsel, teks dan foto : Kontributor ed : Eko/Mahdi)