Batulicin, Humas_Info - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi layanan keimigrasian, Kamis (14/11). Tim Keimgirasian dipimpin oleh Kepala Bidang Perizinan dan Informasi Keimigrasian, M. Syafwan Zuraidi, didampingi oleh Kepala Subbidang Informasi Keimigrasian Rudy Prasetyo, Analis Keimigrasian Ahli Madya Hairil Fahmi, beserta jajaran terkait.
Tim disambut langsung oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Batulicin, Ferizal, serta Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian, Yoga Pratama. Dalam kunjungan ini, Tim Divisi Keimigrasian meninjau ruang layanan keimigrasian serta mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia. Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Batulicin melaporkan bahwa Kantor Imigrasi Kelas II TPI Batulicin telah mengajukan permohonan blangko paspor biasa sebanyak 2.000 dan blangko paspor elektronik sebanyak 1.000 namun hanya mendapatkan distribusi sebanyak 500 blangko paspor biasa dan 500 blangko paspor elektronik. Untuk semua permohonan layanan paspor telah diarahkan untuk memilih elektronik paspor.
Terdapat beberapa temuan tim yakni terdapat kendala pada mesin cetak paspor elektronik; pemeriksaan keimigrasian pada pelabuhan Satui masih menggunakan cap TPI Kotabaru; serta tempat drive thru untuk pengambilan paspor, tempat tunggu bagi pengantar paspor dan kanopi untuk parkir kendaraan roda 2 dan roda 4 masih dalam proses pengerjaan.
Sebagai tindak lanjut, Tim Divisi Keimigrasian memberikan beberapa rekomendasi, termasuk koordinasi dengan Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian untuk perbaikan mesin cetak paspor. Tim juga menyarankan koordinasi dengan Kesyahbandaran untuk menetapkan status pelabuhan Satui agar dapat diusulkan menjadi TPI atau TPI Khusus. Terakhir, percepatan pembangunan fasilitas fisik diharapkan selesai segera demi kenyamanan pemohon layanan.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan keimigrasian di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Batulicin, sekaligus memberikan solusi terhadap permasalahan operasional yang dihadapi. (Kontributor Div Im, Ed : Iwan/Eko)