Banjarmasin, Humas Kalsel_Sosialisasi mengenai Pedoman Penelitian Karakteristik Narapidana Kasus Narkotika menjadi materi pembahasan dalam kegiatan video conference yang diinisiasi oleh Balitbang Hukum dan HAM dan diselenggarakan serentak seluruh Indonesia termasuk yang dilaksanakan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan pada Senin (29/04) pagi.
Kegiatan ini diikuti oleh Bidang HAM, Divisi Pelayanan Hukum dan HAM serta perwakilan dari Divisi Pemasyarakatan yang terdiri dari Kepala Bidang HAM, Rosita Amperawati, S.E, Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan PAS Pengentasan Anak, Informasi dan Komunikasi, Kusbiyantoro, Bc.I.P., S.H., M.H., Kepala Sub Bidang Pelayanan, Pengkajian dan Informasi HAM, Lusia Lali Wunga, S.H., M.H., Kepala Sub Bidang Pembinaan, Bimbingan PAS dan Pengentasan Anak, Purwantoro, S.Sos beserta JFT dan JFU Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan yang dengan antusias menyaksikan paparan materi yang disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian Hukum dan HAM, Dr. Asep Kurnia, S.H., M.Si.
Materi yang disampaikan membahas materi yang berkaitan dengan jumlah narapidana Kasus Narkotika yang mencapai 115.298 orang atau 95% dari total narapidana khusus di Indonesia pada tahun 2018 yang menyebabkan over kapasitas di dalam Lapas Khusus Narkotika maupun Lapas Umum. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik narapidana Kasus Narkotika berdasarkan kasus yang terjadi di Indonesia, sehingga nantinya akan dilakukan kajian kerjasama Balitbang Hukum dan HAM dengan seluruh Kantor Wilayah di Indonesia. Balitbang akan membentuk tim khusus yang berisikan para peneliti di Kantor Wilayah sebagai asisten peneliti, dimana bersama tim peneliti dari Balitbang Hukum dan HAM akan melakukan penelitian di masing-masing Wilayah yang instrumennya akan disediakan untuk kemudian data yang dihasilkan akan dilaporkan ke Balitbang Hukum dan HAM, di mana kegiatan pengambilan data dimulai tgl 7 Mei 2019. (Kanwil Kalsel)
