Martapura, Humas_Info - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan melalui Lapas Perempuan Kelas IIA Martapura sebagai panitia penyelenggara mengadakan Perlombaan Memasak Makanan Sehat Antar Tamping Dapur UPT Pemasyarakatan Se-Kalimantan Selatan pada Sabtu (03/09) bertempat di Ruang Kunjungan Lapas Perempuan Martapura. Tamping dapur sendiri merupakan warga binaan yang diperbantukan di Lapas maupun Rutan dengan ketentuan telah dilakukan penilaian memenuhi syarat dengan memiliki kemampuan serta keterampilan dalam mengolah makanan di dapur Lapas/Rutan.
Kegiatan ini menjadi sarana menampilkan keterampilan hasil program pembinaan tamping dapur dalam hal mengolah masakan yang sehat dan higenis. Hal ini juga merupakan salah satu program kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan lewat program Dapur Laik Hygiene bagi seluruh UPT Pemasyarakatan seluruh Indonesia sebagai upaya untuk memberikan pelayanan terbaik terutama untuk menjamin kebutuhan gizi bahan makanan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan kali ini istimewa karena dihadiri langsung oleh Direktur Perawatan, Kesehatan dan Rehabilitasi (Watkeshab) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Muji Raharjo yang didampingi langsung oleh Kepala Kantor Wilayah, Lilik Sujandi bersama para Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah, turut hadir Kepala Lapas/Rutan Se-Kalimantan Selatan yang mendukung langsung para jagoannya yang mengikuti lomba memasak.
Perlombaan memasak antar tamping dapur dibuka langsung oleh Direktur Watkeshab Muji Raharjo dan ikut memantau proses serta hasil masakan para tamping dapur yang menyajikan masakan yang tidak hanya lezat secara rasa namun menjaga kebersihan serta kehigienisan bahan yang diolah agar kandungan gizi tetap terjaga, bahkan beberapa tamping menyajikan masakan favorit mereka yang biasa disajikan sebagai menu sehari-hari WBP yang secara tidak langsung menyiratkan bahwa menu masakan yang disajikan di UPT Pemasyarakatan telah sesuai dengan standarisasi makanan sehat yang ditetapkan oleh Ditjen PAS. Para juri yang melakukan penilaian juga secara intens memperhatikan tiap proses dan tahapan yang dilakukan oleh peserta lomba dalam menyakijan masakan andalan mereka.
Dalam sesi wawancara yang dilakukan, Dir Watkeshab Muji Raharjo sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan, selain sebagai ajang silaturahmi antar sesama WBP, kegiatan ini juga sebagai gambaran pembekalan yang diberikan berupa keterampilan mengolah masakan yang sehat. "Harapan kami setelah mereka selesai menjalani masa pidana, dengan adanya pembekalan keahlian ini mereka bisa mandiri dan modal bagi WBP sebagaisalah satu alternatif lapangan pekerjaan," ujarnya.
Senada dengan yang disampaikan oleh Dirkeswat, Kakanwil Lilik Sujandi juga memberikan tanggapannya terkait perlombaan yang dilaksanakan. "Tentu ini menjadi satu inspirasi bagi kami untuk menjadi rintisan sejauh mana keterampilan dari pada teman-teman WBP khususnya tamping dapur dalam mengolah makanan yang bisa menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pembinaan keterampilan," ucapnya.
Sebagai bentuk apresiasi bagi para peserta lomba yang mengikuti kegiatan diserahkan piagam sertifikat lomba serta hadiah sebagai bentuk motivasi bagi para WBP khususnya tamping dapur dalam mengasah keterampilannya dan membangun kepercayaan diri untuk bisa kembali berkontribusi kedalam sosial masyarakat nantinya. (Humas Kanwil Kalsel, foto dan teks : Pendi, ed : Eko)
