Banjarbaru, Humas_Info – Bertempat di Ruang Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Senin, (6/9) Kepala Divisi Keimigrasian didampingi oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin, dan jajaran melakukan audiensi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar.
Tujuan audiensi ini adalah dalam rangka membahas terkait Keimigrasian, bandara, dan jamaah umroh. Kepala Divisi Keimigrasian, Teodorus Simarmata menyampaikan bahwa saat ini Divisi Keimigrasian telah melakukan pengawasan di sejumlah daerah terhadap Orang Asing di Kawasan Tanah Laut, Balangan, Tanjung, Kotabaru, Banjarbaru dan Banjarmasin.
Terkait audiensi ini ada 2 hal yang saat ini menjadi permasalahan, yakni terkait penerbangan dan masalah vaksinasi orang asing. Yakni agar jamaah umroh Kalsel dapat diterima di Arab Saudi, maka dari segi vaksin memiliki kendala tersendiri. Jamaah umroh memerlukan vaksin terlebih dahulu dan satu masalah lagi terkait transit penerbangan.
Untuk penerbangan jamaah umroh, pihak maskapai dapat melakukan transit terlebih dahulu di Jakarta maupun Singapura. Yakni dengan pilihan dua rute, Banjarmasin – Jakarta – Jeddah atau Banjarmasin – Kuala Lumpur – Jeddah. Untuk rute Banjarmasin – Jakarta – Jeddah memiliki waktu tempuh yang lebih lama dan memiliki biaya yang lebih mahal dibanding dengan rute tempuh Banjarmasin – Kuala Lumpur – Jeddah yang terpaut perbedaan biaya sekitar 1,5 juta Rupiah. Rute Banjarmasin – Jakarta - Jeddah lebih mahal namun memiliki waktu tempuh yang lebih cepat dibanding dengan rute Banjarmasin – Kuala Lumpur – Jeddah.
Untuk Bandara Syamsudin Noor sudah siap, dan hanya tinggal bagaimana Arab Saudi membuka secara khusus maupun parsial. Dan ini memiliki efek ke pemohon paspor. Di Batulicin ada seribu lebih yang membuat paspor akan berangkat. Secara bilateral tidak masalah, hal ini tinggal dibicarakan dengan Kemlu (Kementerian Luar Negeri). Kemlu bisa memfasilitasinya.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin, Sahat Pasaribu menyampaikan bahwa potensi haji di dua tahun sebelumnya Kalsel dapat memberangkatkan sebanyak 38 kloter dengan rincian total kurang lebih sebanyak 12 ribu untuk jamaah haji, dan untuk jamaah umroh memilki potensi dengan jumlah yang lebih besar lagi.
Dari pengawasan yang telah dilakukan oleh imigrasi di berbagai tempat, disampaikan bahwa ada kejenuhan dari investor asing selama masa pandemi Covid-19. Ketika jenuh, maka oarang asing pulang ke negaranya, yang menjadi masalah begitu pulang, muncul peraturan terkait pelarangan orang asing baru masuk. Hal ini pun sejalan dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pembatasan Orang Asing pada Masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level IV.
Disampaikan pula bahwa saat ini orang asing belum memperoleh vaksin, dan terdapat vaksin gotong royong yang baru dapat dilakukan oleh dua grup perusahaan yakni Adaro dan Conch. Di wilayah Banjarmasin, Batola, maupun Banjarbaru mereka belum memiliki akses informasi terkait vaksin gotong royong. Banyak pula orang asing yang pulang untuk segera melakukan vaksin. Dan ada juga yang tidak bisa ke negara asalnya karena negara kita tidak memfasilitasi.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar merespon baik dan berharap Imigrasi Kalsel agar melakukan koordinasi bilateral dengan pihak terkait. Untuk selanjutnya beliau menyarankan agar dilakukan rapat dengan Gubernur Kalsel dan lakukan pembahasan teknis dengan Kemenlu, maskapai penerbangan negosiasi penerbangan, dan pihak lain terkait.
Rapat audiensi ini dihadiri oleh Kepala Divisi Keimigrasian, Teodorus Simarmata didampingi Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin, Sahat Pasaribu, beserta tim Kanim Banjarmasin dan Divisi Keimigrasian Kalsel. (Humas Kanwil Kalsel – teks, foto : Yusika, ed : Eko)
