Martapura, Humas_Info - Dalam atmosfer penuh haru dan kehangatan, warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Pemasyarakatan (LPP) Martapura menerima kehadiran istimewa dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Ke-20 Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Daerah Kalimantan Selatan, Selasa (06/02).
Syarifah Said Mahdar, istri Kepala Divisi Pemasyarakatan, Said Mahdar, selaku Ketua PIPAS Kalimantan Selatan, dalam sambutannya beliau tidak hanya membawa tumpukan harapan, tetapi juga bungkusan tali asih untuk memeriahkan acara istimewa guna mempererat tali silaturahmi.
Dalam pesannya kepada para warga binaan, Syarifah Said Mahdar menggaris bawahi pentingnya peningkatan kompetensi dan pengetahuan bagi mereka pada saat menjalani masa pidana.
"Kami ingin melihat kalian keluar dari sini bukan hanya sebagai warga binaan, tetapi juga sebagai individu yang memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk membangun masa depan yang lebih baik terlebih dalam menggerakan perekonomian di keluarga sejalan dengan tema HUT ke-20 PIPAS Berdikari, Pemasyarakatan Maju," ujar Syarifah Said Mahdar.
Beliau menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi. "Masa mendekam di sini bukanlah akhir dari segalanya. Ini adalah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Pelajari hal-hal baru, ambil pelatihan yang tersedia, dan bangun fondasi yang kokoh untuk kehidupan setelah kalian bebas," tambahnya.
Tak lupa, Syarifah Said Mahdar juga menyerahkan bantuan tali asih kepada para warga binaan sebagai bentuk perhatian dan dukungan dari PIPAS Kalsel. "Semoga tali asih ini dapat memberikan semangat dan meringankan beban kalian. Kami percaya, setiap langkah kecil menuju perubahan adalah langkah yang berharga," tandasnya sambil menyerahkan secara simbolis bantuan kepada perwakilan warga binaan didampingi Kepala LPP Martapura, Lilis Yuaningsih.
Acara ini tidak hanya menjadi momen bersejarah dalam perjalanan PIPAS Kalsel, tetapi juga menjadi titik terang bagi para warga binaan di LPP Martapura. Semangat untuk belajar dan berkembang menjadi pendorong utama, memberikan harapan bahwa setiap individu pantas mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri dan berkontribusi positif dalam masyarakat. (Humas Kanwil Kalsel, Iwan/Pendi)
