Martapura, Humas_Info - Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kalimantan Selatan, bersama dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Banjar, turut memajukan sentra industri tapai gambut melalui sosialisasi merek kolektif. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku usaha mengenai manfaat dan proses pendaftaran merek kolektif untuk meningkatkan daya saing produk lokal.
Dalam kegiatan sosialisasi, Rabu (13/12) perwakilan Kanwil Kemenkumham Kalsel dan Dinas terkait memberikan penjelasan detail mengenai keuntungan pendaftaran merek kolektif, termasuk peningkatan citra dan daya tarik pasar. Merek kolektif diharapkan dapat menjadi identitas yang kuat untuk produk tapai (tape) gambut asal daerah tersebut, menciptakan kepercayaan konsumen dan membedakan produk lokal dari pesaing.
Selain itu, sosialisasi juga mencakup informasi tentang proses pengajuan pendaftaran merek kolektif dan dukungan yang dapat diberikan oleh pemerintah daerah. Dengan melibatkan pelaku usaha dalam pendaftaran merek kolektif, diharapkan akan terbentuk kesadaran bersama untuk melindungi dan mengelola merek secara bersama-sama demi keberlanjutan industri.
Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel pada kesempatan terpisah menegaskan pentingnya upaya bersama dalam membangun merek kolektif sebagai strategi pemasaran yang efektif.
"Dengan merek kolektif, kita dapat menciptakan identitas yang kuat bagi produk lokal, mendukung pertumbuhan industri, dan meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun internasional," ucapnya.
Harapannya, melalui kegiatan sosialisasi ini, pelaku industri tapai gambut di Kabupaten Banjar dapat lebih memahami pentingnya merek kolektif dan bersedia berkolaborasi untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal. Merek kolektif diharapkan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mengangkat potensi industri tapai gambut di tingkat daerah dan nasional. (Kontributor Divyankumham/KI, Ed : Iwan/Eko)