Karang Intan, INFO_PAS – Salah seorang petugas kesehatan Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan, Anjar Ani ikuti pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS), yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Pelatihan BTCLS dengan metode bleended learning, memadukan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan pada tanggal 06 - 09 Juni 2022, dan pembelajaran klasikal tatap muka yang dilakukan pada tanggal 13 - 15 Juni 2022 di Badiklat Kumham Jateng. Hal ini merupakan bentuk langkah dan strategi penyesuaian proses penyelenggaraan pelatihan dan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Anjar Ani dalam keterangannya menuturkan, pelatihan yang diikutinya dalam rangka meningkatkan kompetensi penanganan kegawatdaruratan, khususnya berhubungan dengan kegawat daruratan pada kardiovaskular.
“Pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi penatalaksanaan kegawat daruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskular, yang memang ditujukan bagi petugas kesehatan yang berada di UPT, juga dalam upaya mendukung kebijakan penyelenggaraan kesehatan di tempat kerja, yang memang sebaiknya petugas kesehatan memiliki kompetensi, dan bersertifikasi BTCLS,” jelas Anjar, Jum’at (17/6/22).
Petugas medis yang juga merupakan alumni Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya ini berharap, dari pelatihan yang diikutinya mampu memberikan pelayanan kesehatan yang prima bagi warga binaan Lapas Narkotika Karang Intan.
“Saya berharap, dari pelatihan yang saya ikuti, kedepannya dapat mewujudkan kualitas derajat kesehatan yang lebih baik lagi, khususnya bagi warga binaan Lapas Narkotika Karang Intan, tempat saya melaksanakan tugas,” sambungnya.
Fasilitator pelatihan BTCLS oleh Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Jawa Tengah, bekerjasama dengan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Semarang yang bertindak sebagai Quality Control dan Master of Trainer. Pelatihan BTCLS diikuti sebanyak 40 (empat puluh) peserta dari 10 (sepuluh) Kantor Wilayah.
Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo dalam keterangan terpisah menuturkan, pelatihan yang diikuti oleh jajarannya mampu memberikan dampak positif terhadap penyelenggaraan layanan kesehatan warga binaan di Lapas Narkotika Karang Intan.
“Warga binaan Lapas Narkotika Karang Intan ini jumlahnya banyak, dengan berbagai latar belakang, tidak menutup kemungkinan, jika dalam keadaan tertentu akan terjadi kecelakaan atau bencana, tentunya dengan adanya tenaga kesehatan yang terlatih, diharapkan mampu memberikan pertolongan pertama yang benar, untuk mencegah dan menurunkan angka kecacatan, maupun kematian yang terjadi akibat keterlambatan atau kesalahan dalam penanganan kegawatdaruratan,” tutupnya singkat.
Red – Anjar Ani/Arbiansyah
Ed – Lukman Hendru